Tuesday 24 November 2009

Kanker Kulit : Melanoma

DEFINISI
Melanoma adalah kanker kulit yang berasal dari sel-sel penghasil pigmen (melanosit).

PENYEBAB
Faktor resiko terjadinya melanoma adalah:
  • Riwayat keluarga yang menderita melanoma
  • Rambut merah atau pirang
  • Adanya tahi lalat atipik multipel (tanda lahir)
  • Terdapat keratosis aktinik pre-kanker
  • Frekels (bintik-bintik coklat) yang sangat jelas di punggung bagian atas
  • Mengalami serangan lepuhan akibat luka bakar sinar matahari sebanyak 3 kali atau lebih sebelum berusia 20 tahun.

  • GEJALA
    Melanoma bisa berawal sebagai pertumbuhan kulit baru yang kecil dan berpigmen pada kulit yang normal.
    Paling sering tumbuh pada kulit yang terpapar sinar matahari, tetapi hampir separuh kasus tumbuh dari tahi lalat yang berpigmen.



    Melanoma mudah menyebar ke bagian tubuh yang jauh (metastase), dimana akan terus tumbuh dan menghancurkan jaringan.

    Semakin sedikit pertumbuhan melanoma ke dalam kulit, maka semakin besar peluang untuk menyembuhkannya.
    Jika melanoma telah tumbuh jauh ke dalam kulit, akan lebih mungkin menyebar melalui pembuluh getah bening dan pembuluh darah dan bisa menyebabkan kematian dalam beberapa bulan atau tahun.

    Perjalanan penyakit melanoma bervariasi dan tampaknya dipengaruhi oleh kekuatan pertahanan oleh sistem kekebalan tubuh.
    Beberapa penderita yang keadaan kesehatannya baik, bisa bertahan hidup selama bertahun-tahun meskipun melanomanya telah menyebar.

    Tanda-tanda peringatan akan terbentuknya melanoma:
    1. Bintik atau tahi lalat berpigmen (terutama yang berwarna hitam atau biru tua) yang semakin membesar
    2. Perubahan warna pada tahi lalat, terutama pigmentasi merah, putih dan biru di kulit sekelilingnya
    3. Perubahan pada kulit diatas bintik yang berpigmen, misalnya perubahan konsistensi atau bentuk
    4. Tanda-tanda peradangan pada kulit di sekitar tahi lalat.


    DIAGNOSA
    Untuk memastkan diagnosis dilakukan biopsi (pengambilan contoh jaringan untuk diperiksa dengan mikroskop).

    PENGOBATAN
    Jika belum menyebar, keseluruhan melanoma bisa diangkat melalui pembedahan. Angka kesembuhannya mendekati 100%.
    Tetapi seseorang yang pernah menderita melanoma, memiliki resiko kembali menderita melanoma. Karena itu sebaiknya dia melakukan pemeriksaan kulit secara teratur.

    Untuk melanoma yang telah menyebar dilakukan kemoterapi, tetapi angka kesembuhannya rendah dan keadaan ini sering berakibat fatal.

    Pengobatan eksperimental dengan immunoterapi interleukin-2 memberikan hasil yang menjanjikan.

    PENCEGAHAN
    Lindungi kulit dari sinar matahari dengan cara:
  • Gunakan tabir surya setiap hari (minimal dengan SPF 15)
  • Gunakan topi, kaca mata, kemeja lengan panjang, celana panjang atau rok panjang
  • Jangan terlalu lama berjemur dibawah sinar matahari
  • Hindari sinar matahari pada tengah hari (jam 10 - 14).

  • Monday 23 November 2009

    Penyakit Lupus


    Mungkin kita sering atau pernah mendengar istilah penyakit Lupus, tapi kita sendiri tidak tahu persis penyakit Lupus itu apa? Dan seringkali kita tidak peduli dan tidak mau tahu, meskipun kita tidak mengetahuinya.

    Penyakit lupus yang dalam bahasa kedokterannya dikenal sebagai Systemic Lupus Erythematosus (SLE) adalah penyakit radang yang menyerang banyak sistem dalam tubuh, dengan perjalanan penyakit bisa akut atau kronis, dan disertai adanya antibodi yang menyerang tubuhnya sendiri.

    Penyakit Lupus sebenarnya telah dikenal seabad lalu. Waktu itu diduga akibat gigitan anjing hutan. Oleh karena itu disebut Lupus yang berarti anjing hutan (bahasa Latin). Gejala yang muncul pada penderita lupus, bermacam-macam, tergantung sistem tubuh yang terkena lupus. Namun, gejala umumnya adalah demam, rasa lelah berkepanjangan, rambut rontok, dan pegal-pegal otot.

    Penyakit Lupus biasanya menyerang wanita produktif. Meski kulit wajah penderita Lupus dan sebagian tubuh lainnya muncul bercak-bercak merah, tetapi penyakit ini tidak menular. Terkadang kita meremehkan rasa nyeri pada persendian, seluruh organ tubuh terasa sakit atau terjadi kelainan pada kulit, atau tubuh merasa kelelahan berkepanjangan serta sensitif terhadap sinar matahari. Semua itu merupakan sebagian dari gejala penyakit Lupus.

    Faktor yang diduga sangat berperan terserang penyakit Lupus adalah faktor lingkungan, seperti paparan sinar matahari, stres, beberapa jenis obat, dan virus. Oleh karena itu, bagi para penderita Lupus dianjurkan keluar rumah sebelum pukul 09.00 atau sesudah pukul 16.00. Dan saat bepergian, penderita memakai sun block atau sun screen (pelindung kulit dari sengatan sinar matahari) pada bagian kulit yang akan terpapar.

    Penyakit lupus adalah penyakit inflamasi kronik yang diperantarai oleh sistim imun, dimana seharusnya sistim ini melindungi tubuh dari berbagai penyakit justru sebaliknya menyerang tubuh itu sendiri. Penyakit Lupus terjadi akibat produksi antibodi berlebihan. Antibodi tersebut bukannya menyerang virus, kuman atau bakteri yang masuk ke dalam tubuh, justru menyerang sistem kekebalan sel dan jaringan tubuh sendiri. Untuk mendiagnosis penyakit ini dengan pasti, diperlukan pemeriksaan darah atau biopsi kulit. Keduanya untuk memeriksa antibodi-antibodi yang muncul ketika lupus sedang aktif.

    Ada tiga jenis lupus, yaitu :
    1. Lupus Eritematosus Sistemik (LES), dapat menimbulkan komplikasi seperti lupus otak, lupus paru-paru, lupus pembuluh darah jari-Jari tangan atau kaki, lupus kulit, lupus ginjal, lupus jantung, lupus darah, lupus otot, lupus retina, lupus sendi, dan lain-lain.

    2. Lupus Diskoid, lupus kulit dengan manifestasi beberapa jenis kelainan kulit. Termasuk paling banyak menyerang.

    3. Lupus Obat, yang timbul akibat efek samping obat dan akan sembuh sendiri dengan memberhentikan obat terkait. Umumnya berkaitan dengan pemakaian obat hydralazine (obat hipertensi) dan procainamide (untuk mengobati detak jantung yang tidak teratur).

    Saat ini sudah ada obat baru yang disebut Lymphostat-B, yang berfungsi menghambat protein yang menstimulasi limfosit B (BLyS= B lymphocyte stimulator). Limfosit B adalah sel yang berkembang menjadi sel plasma yang memproduksi antibodi. Jadi dapat memulihkan aktivitas auto-imun menjadi normal, kemudian menghambat aktivitas protein tersebut sehingga limfosit B tidak bisa berkembang menjadi sel plasma yang memproduksi antibodi. Berkurangnya produksi antibodi menyebabkan aktivitas penyakit lupus mudah dikontrol. Saat ini, ada sekitar 5 juta pasien lupus di seluruh dunia dan setiap tahun ditemukan lebih dari 100.000 pasien baru, baik usia anak, dewasa, laki-laki, dan perempuan.

    Di Jawa Barat jumlah penderita lupus terdata mencapai 700 orang. Setiap bulan misalnya di RSHS selalu ada 10 pasien lupus baru. Nah jadi kalau data di Jawa Barat seperti ini, artinya kita perlu meningkatkan kehati-hatian bersama. Salah satu obat yang gampang diperoleh dengan biaya murah yang kita kenal saat ini adalah Mahkota Dewa.

    Monday 16 November 2009

    Bahaya Pembalut Wanita Biasa

    Sebuah hasil Penelitian tentang Zat DIOXIN
    Dari hasil penelitian, bahwa zat Dioxin dan serat sintetis yang ada di pembalut wanita yang beredar di pasaran dan produk yang mirip lainnya, beresiko tinggi terhadap kesehatan wanita, termasuk resiko berikut ini :

    - kanker serviks
    - endometriosis
    - kemandulan
    - kanker rahim
    - kanker payudara
    - penurunan sistem kekebalan
    - penyakit radang pelvis
    - toxic shock syndrome
    - dan resiko lainnya

    IRONIS !!

    Pembalut Wanita merupakan benda yang sangat vital bagi kaum wanita bahkan sudah menjadi kebutuhan pokok ketika seorang wanita sedang menstruasi. Tanpa disadari, ternyata justru menjadi salah satu biang keladi hancurnya kehidupan kaum hawa dengan ditemukannya zat DIOXIN pada benda sahabat wanita itu.

    Kongres Amerika H.R. 890 thn 1999 (lanjutan) menyatakan:

    1. Pendapat Ahli Internasional tentang penelitian atas Kanker, Badan Kesehatan Dunia WHO menyatakan bahwa zat DIOXIN dapat menyebabkan kanker.

    2. DIOXIN adalah sebuah hasil sampingan dari proses bleaching (pemutihan) yang digunakan pada pabrik kertas, termasuk pabrik pembalut wanita, tissue, sanitary pad dan diaper (pembalut untuk anak-anak).


    Bagaimanakah zat Dioxin bisa meresap ke dalam rahim?

    Apabila darah haid jatuh ke atas permukaan pembalut wanita, zat DIOXIN akan dilepaskan melalui proses penguapan.

    Bila Pembalut yang mengandung zat Dioxin ditambah darah menstruasi yang jatuh ke permukaan pembalut (darah yang kotor, bakteri, kuman) mengenai permukaan vagina, zat-zat tersebut dihisap ke dalam rahim melalui saluran serviks lalu masuk ke dalam rahim (uterus), selanjutnya bersama-sama aliran darah menuju ke organ-organ tubuh lainnya.

    Pertamanya akan mengenai permukaan vagina / vulva, kemudian diserap ke dalam rahim melalui saluran serviks, selanjutnya masuk ke dalam uterus, berikutnya melalui Tuba Fallopi dan berakhir di ovarium.

    Itulah sebabnya, pada area yang paling banyak terpapar DIOXIN inilah, wanita paling sering bermasalah. Karena memang pada faktanya, pembalut biasa yang menjadi sahabat wanita (terutama saat haid) ini, ternyata justru berpotensi menjadi pemicu munculnya berbagai persoalan pada organ kewanitaan.

    Menurut Yayasan Kanker Indonesia:
    Penyakit leher rahim (Serviks) menyebabkan korban meninggal sedikitnya 200.000 orang wanita per tahun. (Website: www.cegahkankerserviks.org)

    Kanker Leher Rahim pembunuh utama penderita kanker wanita. (Nirmala, Juli 2007, Laporan Khusus)

    “52 juta dari 115 juta perempuan Indonesia beresiko terkena kanker leher rahim ( serviks ) karena berbagai alasan,” kata Dr. Djemi SpoG, dalam seminar Deteksi dini Kanker rahim dan Payudara pada wanita di Palu maret 2007.(Kutipan harian ANALISA, Minggu 25-03-2007)

    Kanker Serviks Perenggut Kehidupan wanita.(Seputar Indonesia, Kamis 21 Februari 2008 dalam rubrik kesehatan).

    * Mahkota wanita teramat penting untuk diperhatikan karena salah satu faktor keharmonisan rumah tangga Anda terletak padanya. Namun saat ini banyak wanita sering mengabaikannya, lebih mementingkan perawatan wajah dari pada mahkotanya

    * Jika seorang wanita sejak berumur 20 tahun telah terjangkit infeksi vagina, maka sedikitnya 6 tahun waktu hidupnya akan dihabiskan hanya untuk proses pengobatan dan perawatan infeksi.

    * Pada saat ini, banyak wanita dalam masa usia subur yang telah diangkat rahimnya, yang mereka tidak mendapatkan keturunan.

    * Salah satu penyebab wanita terjangkit infeksi vagina disebabkan oleh pemakaian pembalut yang tidak berkualitas. Kebanyakan produsen pembalut wanita menggunakan bahan-bahan kimia yang berbahaya bagi penggunanya dan mengakibatkan berbagai penyakit dalam sistem reproduksi wanita.

    Bahaya DIOXIN:
    - Kanker
    - Endometriosis
    - Kemandulan
    - Keguguran

    Masalah Wanita: DISMENORE (menstruasi yang menyakitkan)

    Gejala-gejala dari Dismenore dapat berupa :
    - Pusing
    - Sakit perut
    - Payudara bengkak
    - Puting susu nyeri
    - Mudah tersinggung
    - Mudah marah / emosi tidak terkendali
    - Sakit kepala
    - Kesemutan
    - Cepat lelah
    - Hidung tersumbat
    - Gelisah
    - Sakit bagian tengah perut
    - Sakit pinggang, dll

    Masalah Kewanitaan yang Lain:
    - Keputihan
    - Gatal-gatal pada bagian kewanitaan
    - Infeksi pada vagina
    - Bau yang tidak sedap
    - Haid yang tidak teratur

    Penyakit yang Mematikan:
    * Kanker Leher Rahim (serviks)
    * Kanker Ovarium
    * Kanker Payudara
    * Endometriosis
    * Myom / Kista

    PROSES PEMBUATAN PEMBALUT BIASA
    Pulp - Bahan Pembalut Biasa

    Pulp - Bahan Pembalut Biasa

    Pembalut wanita adalah produk sekali pakai. Oleh karena itu para produsen mendaur ulang bahan baku kertas dan pulp, menjadikannya sebagai bahan dasar untuk menghemat biaya poduksi.

    Dalam proses daur ulang banyak bahan kimia yang digunakan untuk proses sterilisasi kuman-kuman pada kertas bekas serta pemutih (bleaching), sehingga pembalut yang dihasilkan banyak mengandung ZAT DIOXIN yang sangat berbahaya bagi manusia dan merupakan zat racun yang jauh lebih berbahaya dari ARSENIKUM.

    Zat Dioxin mempercepat proses perkembangbiakan semua jenis kanker, khususnya pada wanita. Kondisi inilah yang menyebabkan terjadinya gangguan terhadap organ reproduksi wanita.
    Ingat…!!! Setiap 1 Jam Wanita Indonesia Meninggal Dunia Akibat Kanker Serviks…

    Apakah Anda berani mengambil resiko yang begitu besar, disebabkan oleh pemakaian pembalut yang tidak berkualitas…???

    Tuesday 10 November 2009

    Kanker serviks atau kanker leher rahim (sering juga disebut kanker mulut rahim) merupakan kanker yang menyerang kaum wanita dan jumlah penderitanya meningkat beberapa tahun belakangan. Dari seluruh penderita kanker di Indonesia, sepertiganya adalah penderita kanker serviks. Kanker ini memang merupakan pembunuh wanita yang menakutkan. Memperoleh informasi tentang kanker ini dapat membantu lebih banyak wanita terhindar dari salah satu penyakit paling mematikan ini.

    Kanker Serviks
    Kanker serviks atau kanker leher rahim (sering juga disebut kanker mulut rahim) merupakan salah satu penyakit kanker yang paling banyak terjadi bagi kaum wanita. Setiap satu jam, satu wanita meninggal di Indonesia karena kanker serviks atau kanker leher rahim ini. Fakta menunjukkan bahwa jutaan wanita di dunia terinfeksi HPV, yang dianggap penyakit lewat hubungan seks yang paling umum di dunia. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), infeksi ini merupakan faktor risiko utama kanker leher rahim. Setiap tahun, ratusan ribu kasus HPV terdiagnosis di dunia dan ribuan wanita meninggal karena kanker serviks, yang disebabkan oleh infeksi itu. Mengingat fakta yang mengerikan ini, maka berbagai tindakan pencegahan dan pengobatan telah dibuat untuk mengatasi kanker serviks atau kanker leher rahim.
    Kanker serviks atau kanker leher rahim terjadi di bagian organ reproduksi seorang wanita. Leher rahim adalah bagian yang sempit di sebelah bawah antara vagina dan rahim seorang wanita. Di bagian inilah tempat terjadi dan tumbuhnya kanker serviks. Apa penyebab kanker serviks atau kanker leher rahim? Bagaimana cara pencegahannya? Serta bagaimana cara mengatasinya jika sudah terinfeksi HPV?

    HPV
    Kanker serviks disebabkan infeksi virus HPV (human papillomavirus) atau virus papiloma manusia. HPV menimbulkan kutil pada pria maupun wanita, termasuk kutil pada kelamin, yang disebut kondiloma akuminatum. Hanya beberapa saja dari ratusan varian HPV yang dapat menyebabkan kanker. Kanker serviks atau kanker leher rahim bisa terjadi jika terjadi infeksi yang tidak sembuh-sembuh untuk waktu lama. Sebaliknya, kebanyakan infeksi HPV akan hilang sendiri, teratasi oleh sistem kekebalan tubuh.

    Penyebab dan Gejala Kanker Serviks
    Kanker serviks menyerang daerah leher rahim atau serviks yang disebabkan infeksi virus HPV (human papillomavirus) yang tidak sembuh dalam waktu lama. Jika kekebalan tubuh berkurang, maka infeksi HPV akan mengganas dan bisa menyebabkan terjadinya kanker serviks. Gejalanya tidak terlalu kelihatan pada stadium dini, itulah sebabnya kanker serviks yang dimulai dari infeksi HPV dianggap sebagai "The Silent Killer".
    Beberapa gejala bisa diamati meski tidak selalu menjadi petunjuk infeksi HPV. Keputihan atau mengeluarkan sedikit darah setelah melakukan hubungan intim adalah sedikit tanda gejala dari kanker ini. Selain itu, adanya cairan kekuningan yang berbau di area genital juga bisa menjadi petunjuk infeksi HPV. Virus ini dapat menular dari seorang penderita kepada orang lain dan menginfeksi orang tersebut. Penularannya dapat melalui kontak langsung dan karena hubungan seks.

    Ketika terdapat virus ini pada tangan seseorang, lalu menyentuh daerah genital, virus ini akan berpindah dan dapat menginfeksi daerah serviks atau leher rahim Anda. Cara penularan lain adalah di closet pada WC umum yang sudah terkontaminasi virus ini. Seorang penderita kanker ini mungkin menggunakan closet, virus HPV yang terdapat pada penderita berpindah ke closet. Bila Anda menggunakannya tanpa membersihkannya, bisa saja virus kemudian berpindah ke daerah genital Anda.
    Buruknya gaya hidup seseorang dapat menjadi penunjang meningkatnya jumlah penderita kanker ini. Kebiasaan merokok, kurang mengkonsumsi vitamin C, vitamin E dan asam folat dapat menjadi penyebabnya. Jika mengkonsumsi makanan bergizi akan membuat daya tahan tubuh meningkat dan dapat mengusir virus HPV.
    Risiko menderita kanker serviks adalah wanita yang aktif berhubungan seks sejak usia sangat dini, yang sering berganti pasangan seks, atau yang berhubungan seks dengan pria yang suka berganti pasangan. Faktor penyebab lainnya adalah menggunakan pil KB dalam jangka waktu lama atau berasal dari keluarga yang memiliki riwayat penyakit kanker.
    Sering kali, pria yang tidak menunjukkan gejala terinfeksi HPV itulah yang menularkannya kepada pasangannya. Seorang pria yang melakukan hubungan seks dengan seorang wanita yang menderita kanker serviks, akan menjadi media pembawa virus ini. Selanjutnya, saat pria ini melakukan hubungan seks dengan istrinya, virus tadi dapat berpindah kepada istrinya dan menginfeksinya.

    Deteksi Kanker Serviks

    Bagaimana cara mendeteksi bahwa seorang wanita terinfeksi HPV yang menyebabkan kanker serviks? Gejala seseorang terinfeksi HPV memang tidak terlihat dan tidak mudah diamati. Cara paling mudah untuk mengetahuinya dengan melakukan pemeriksaan sitologis leher rahim. Pemeriksaan ini saat ini populer dengan nama Pap smear atau Papanicolaou smear yang diambil dari nama dokter Yunani yang menemukan metode ini yaitu George N. Papanicolaou. Namun, ada juga berbagai metode lainnya untuk deteksi dini terhadap infeksi HPV dan kanker serviks seperti berikut:
    1) IVA
    IVA yaitu singkatan dari Inspeksi Visual dengan Asam asetat. Metode pemeriksaan dengan mengoles serviks atau leher rahim dengan asam asetat. Kemudian diamati apakah ada kelainan seperti area berwarna putih. Jika tidak ada perubahan warna, maka dapat dianggap tidak ada infeksi pada serviks. Anda dapat melakukan di Puskesmas dengan harga relatif murah. Ini dapat dilakukan hanya untuk deteksi dini. Jika terlihat tanda yang mencurigakan, maka metode deteksi lainnya yang lebih lanjut harus dilakukan.

    2) Pap smear
    Metode tes Pap smear yang umum yaitu dokter menggunakan pengerik atau sikat untuk mengambil sedikit sampel sel-sel serviks atau leher rahim. Kemudian sel-sel tersebut akan dianalisa di laboratorium. Tes itu dapat menyingkapkan apakah ada infeksi, radang, atau sel-sel abnormal. Menurut laporan sedunia, dengan secara teratur melakukan tes Pap smear telah mengurangi jumlah kematian akibat kanker serviks.

    3) Thin prep
    Metode ini lebih akurat dibanding Pap smear. Jika Pap smear hanya mengambil sebagian dari sel-sel di serviks atau leher rahim, maka Thin prep akan memeriksa seluruh bagian serviks atau leher rahim. Tentu hasilnya akan jauh lebih akurat dan tepat.

    4) Kolposkopi
    Jika semua hasil tes pada metode sebelumnya menunjukkan adanya infeksi atau kejanggalan, prosedur kolposkopi akan dilakukan dengan menggunakan alat yang dilengkapi lensa pembesar untuk mengamati bagian yang terinfeksi. Tujuannya untuk menentukan apakah ada lesi atau jaringan yang tidak normal pada serviks atau leher rahim. Jika ada yang tidak normal, biopsi — pengambilan sejumlah kecil jaringan dari tubuh — dilakukan dan pengobatan untuk kanker serviks segera dimulai.

    Mengobati Kanker Serviks
    Jika terinfeksi HPV, jangan cemas, karena saat ini tersedia berbagai cara pengobatan yang dapat mengendalikan infeksi HPV. Beberapa pengobatan bertujuan mematikan sel-sel yang mengandung virus HPV. Cara lainnya adalah dengan menyingkirkan bagian yang rusak atau terinfeksi dengan pembedahan listrik, pembedahan laser, atau cryosurgery (membuang jaringan abnormal dengan pembekuan).
    Jika kanker serviks sudah sampai ke stadium lanjut, maka akan dilakukan terapi kemoterapi. Pada beberapa kasus yang parah mungkin juga dilakukan histerektomi yaitu operasi pengangkatan rahim atau kandungan secara total. Tujuannya untuk membuang sel-sel kanker serviks yang sudah berkembang pada tubuh.
    Namun, mencegah lebih baik daripada mengobati. Karena itu, bagaimana cara mencegah terinfeksi HPV dan kanker serviks? Berikut ini beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk mencegah kanker serviks.

    Mencegah Kanker Serviks
    Meski kanker serviks menakutkan, namun kita semua bisa mencegahnya. Anda dapat melakukan banyak tindakan pencegahan sebelum terinfeksi HPV dan akhirnya menderita kanker serviks. Beberapa cara praktis yang dapat Anda lakukan dalam kehidupan sehari-hari antara lain:
    1. Miliki pola makan sehat, yang kaya dengan sayuran, buah dan sereal untuk merangsang sistem kekebalan tubuh. Misalnya mengkonsumsi berbagai karotena, vitamin A, C, dan E, dan asam folat dapat mengurangi risiko terkena kanker leher rahim.
    2. Hindari merokok. Banyak bukti menunjukkan penggunaan tembakau dapat meningkatkan risiko terkena kanker serviks.
    3. Hindari seks sebelum menikah atau di usia sangat muda atau belasan tahun.
    4. Hindari berhubungan seks selama masa haid terbukti efektif untuk mencegah dan menghambat terbentuknya dan berkembangnya kanker serviks.
    5. Hindari berhubungan seks dengan banyak partner.
    6. Secara rutin menjalani tes Pap smear secara teratur. Saat ini tes Pap smear bahkan sudah bisa dilakukan di tingkat Puskesmas dengan harga terjangkau.
    Alternatif tes Pap smear yaitu tes IVA dengan biaya yang lebih murah dari Pap smear. Tujuannya untuk deteksi dini terhadap infeksi HPV.
    7. Pemberian vaksin atau vaksinasi HPV untuk mencegah terinfeksi HPV.
    8. Melakukan pembersihan organ intim atau dikenal dengan istilah vagina toilet. Ini dapat dilakukan sendiri atau dapat juga dengan bantuan dokter ahli. Tujuannya untuk membersihkan organ intim wanita dari kotoran dan penyakit.